ANTCO. Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Penghalang Antara Hati dan Allah

Penghalang Antara Hati dan Allah


penghalang antara hati dan Allah,

menghambat perjalanannya dan menimbulkan penyakit di dalamnya. Inilah
uraiannya.
dari kitab madarijussalikin ibnu qoyyim

1. Terlalu Banyak Bergaul dengan manusia yang tidak bermanfaat.

Hal ini bisa memenuhi hati dengan polusi kotor dan kasar , sehingga hati menjadi hitam,lalu menimbulkan perselisihan, kepekatan, perpecahan dan beban yang
berat untuk dipikul.
Akibat yang ditanggungnya adalah gesekan dengan teman-teman yang rusak, banyak kemaslahatan yang terbuang sia-sia, sibuk dengan urusan mereka, pikiran terpecah untuk memenuhi berbagai macam keinginan dan tuntutan mereka.

Jika seperti ini keadaannya, lalu apa yang menyisa bagi Allah dan kampung akhirat?

Pergaulan yang didasari cinta dunia dan ambisi ini bisa berubah menjadi
permusuhan jika semua hakikat terkuak, sehingga menimbulkan
penyesalan bagi sebagian di antara mereka. Yang lebih celaka lagi, jika
penyesalan ini terasa setelah di akhirat. Firman Allah,


"Teman-teman akrab pada hari itu, sebagiannya menjadi musuh bagi
sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).

"Dan (ingatlah) hari (ketika) orang yang zhalim menggigit dua tangannya,

seraya berkata, Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-
sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan Fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan
aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku.
Dan, adalah syetan itu tidak mau menolong manusia." (Al-Furqan: 27- 29).
Inilah keadaan orang-orang yang bersekutu untuk mendapatkan suatu
tujuan. Mereka senantiasa tampak saling bahu-membahu dan menyayangi untuk mendapatkan tujuan itu. Jika ternyata tujuan itu meleset, maka yang ada tinggal penyesalan, kesedihan dan penderitaan.

Kasih sayang itu pun berubah menjadi kebencian, kutukan dan celaan
sebagian terhadap sebagian yang lain. Cukup banyak bukti tentang hal ini.

pergaulan yang bermanfaat ialah bergaul dengan manusia dalam kebaikan,
seperti menghadiri shalat Jum'at , haji, mempelajari ilmu,
berjihad, nasihat-menasihati, menjauhi mereka dalam keburukan dan
hal-hal mubah yang kelewatan.

Jika seseorang terpaksa harus bergaul dengan mereka dalam keburukan dan tidak mungkin untuk menghindar, maka dia harus waspada agar jangan sampai menyerupai mereka
dan dia harus bersabar menghadapi gangguan mereka. Sebab sudah
selayaknya jika mereka mengganggunya, terlebih jika dia tidak mempunyai
kekuatan dan pendukung. Sebab jika dia berbuat seperti yang
mereka perbuat, hanya akan mendatangkan kehinaan dan celaan orang-orang
Mukmin dan Allah.

2. Panjang angan-angan

Mengarungi hamparan lautan harapan dan angan-angan yang tidak
bertepi. Ini merupakan lautan yang diarungi orang yang bangkrut,

sebagaimana yang dikatakan dalam pepatah,
"Angan-angan merupakan modal orang yang bangkrut."

Barang dagangan para penumpangnya adalah janji-janji syetan dan hayalan yang menipu.
Gelombang angan-angan dusta dan hayalan batil terus bergulung-gulung, mempermainkan
penumpang, seperti anjing yang mempermainkan bangkai.

Angan-angan ini disesuaikan dengan kondisi setiap orang. Ada yang
berangan-angan memegang kekuasaan, ada yang berangan-angan
memiliki harta yang menumpuk, memiliki istri-istri yang cantik dan
lain sebagainya. Setiap orang menciptakan di dalam jiwanya gambaran
yang diinginkannya. Seakan-akan dia beruntung mendapatkannya. Tapi
ketika dia tersadar, ternyata tangannya hampa dan hanya memegang
bantal.

Tapi orang yang memiliki hasrat atau cita-cita yang tinggi, maka angan-angannya
berkisar pada ilmu dan iman serta amal yang bisa mendekatkan dirinya
kepada Allah. Dikatakan dalam syair,


"Angan-anganku adalah iman, hikmah dan cahaya sedang anganangan
mereka adalah tipuan belaka."
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam telah memuji orang yang mengangan-
angankan kebaikan, sehingga dalam kondisi tertentu, dia mendapatkan
pahala seperti pahala yang didapatkan orang yang mengerjakan
kebaikan itu, seperti perkataannya,

"Andaikan aku mempunyai harta yang melimpah, tentu aku akan membelanjakannya seperti yang dilakukan Fulan karena Allah semata, digunakan untuk menyambung
tali persaudaraan dan menshadaqahkannya menurut haknya."3. Bergantung kepada selain Allah.
Firman Allah,

3. Bergantung kepada selain Allah.

Ini merupakan perusak hati yang paling besar dan tidak ada yang lebih
berbahaya selain dari hal ini, tidak ada yang lebih menghambat kemaslahatan
dan kebahagiaannya selain dari hal ini. Jika hati bergantung kepada selain Allah, maka Allah menyerahkannya kepada sesuatu yang dijadikan sebagai gantungannya.
Padahal apa yang dijadikan sebagai gantungan itu dihinakan Allah
dan dia tidak mendapatkan maksudnya karena dia beralih kepada selain
Allah, sehingga dia tidak mendapatkan apa yang ada di sisi Allah dan
tidak mendapatkan dari apa yang dijadikannya sebagai gantungan
seperti yang diharapkannya.

Firman Allah,


"Dan, mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar
sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali
tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan
(para pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahansembahan)
itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82).
Orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah.
Orang yang bergantung kepada selain Allah seperti orang yang berlindung
dari panas dan dingin dengan rumah laba-laba, karena rumah laba-laba
merupakan rumah yang paling rapuh. Secara umum, landasan dan fondasi
syirik adalah bergantung kepada selain Allah, sehingga pelakunya
mendapat kehinaan dan celaan.


"Janganlah kamu adakan sesembahan yang lain di samping Allah, agar
kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22).


4. Perusak hati yang keempat adalah makanan yang berlebihan.

Ada dua macam kaitannya dengan makanan ini:
Pertama, jenis makanannya itu sendiri seperti makanan yang diharamkan.
Makanan yang diharamkan
ini juga ada dua macam:
Yang haram menurut hak Allah, seperti
bangkai, darah, babi, binatang buas yang bertaring dan burung yang
bercakar tajam.
Yang haram menurut hak manusia, seperti barang curian
dan yang diambil tidak berdasarkan ridha pemiliknya.
Kedua, makanan yang merusak karena pertimbangan porsi dan jumlahnya serta yang melebihi batasnya, seperti berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi
makanan yang halal dan makan terlalu kenyang,

karena bisa memberatkannya untuk mengerjakan ketaatan dan membuatnya sibuk
dengan urusan makanan semata, sehingga bisa membuat badannya
menjadi gemuk dan menguatkan dorongan syahwat, yang berarti
membuka jalan yang lapang bagi syetan.

Sebab syetan bisa menyusup kedalam tubuh manusia lewat aliran darahnya. Maka tidak heran jika puasa mempersempit dan menghalangi jalannya, sementara perut kenyang
melapangkan jalan bagi syetan. Siapa yang makan banyak dan minum
banyak, membuatnya banyak tidur, lalu banyak menye-sal.

Di dalam hadits yang masyhur telah disebutkan sabda Nabi Shal-lallahu
Alaihi wa Sallam


"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yanglebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang bisa menegakkan
tulang sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk napasnya."
Dikisahkan bahwa Iblis muncul di hadapan Yahya bin Zakaria Alaihis-
Salam.


Beliau bertanya, "Apakah kamu bisa berbuat sesuatu terhadap aku?"
Iblis menjawab, "Tidak. Hanya saja suatu malam ada makanan yang
dihidangkan kepadamu. Lalu aku membuat makanan itu tampak lezat,
sehingga engkau memakannya hingga kenyang, lalu engkau tertidur dan
tidak melakukan wirid."
Maka Yahya berkata, "Demi Allah, sekali-kali aku tidak akan makan
hingga kenyang."
Iblis berkata, "Dan aku, demi Allah, sekali-kali tidak akan memberi
nasihat kepada anak Adam."
5. Banyak tidur.

Karena banyak tidur membuat badan terasa berat, membuang-
buang waktu secara percuma, mengakibatkan lalai dan malas
serta hal-hal makruh lainnya. Yang pasti, banyak tidur tidak bermanfaat
bagi badan.

Sedangkan tidur yang paling bermanfaat ialah jika memang diperlukan untuk tidur. Tidur pada awal malam lebih baik dan lebih bermanfaat daripada tidur pada akhir malam, dan tidur tengah malam lebih bermanfaat daripada dua tepinya.

Yang paling banyak bahayanya adalah tidur sehabis ashar dan pada pagi hari, kecuali jika pada malam harinya berjaga.

Yang dimakruhkan adalah tidur setelah shalat subuh hingga matahari terbit,
karena waktu tsb seperti barang rampasan perang. Bagi orangorang yang mengadakan perjalanan kepada Allah, waktu subuh ini mempunyai banyak keutamaan.

sekalipun sepanjang malam mereka berjaga, maka mereka tidak akan menggunakan waktu ini untuk duduk-duduk saja, hingga terbitnya matahari, karena ini merupakan awal siang dan waktu turunnya rezki dan datangnya barakah.
Secara umum, tidur yang paling bermanfaat ialah pada tengah malam yang pertama dan
seperenam yang terakhir.
Jika kurang atau lebih, tentu akan berpengaruh terhadap tabiat manusia.
Sedangkan tidur yang tidak bermanfaat adalah pada awal malam setelah matahari tenggelam
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Buku Tamu
Terima Kasih Sudah Mengunjungi Blog Kami, Silahkan Meninggalkan Pesan
  • Tulis Nama mu dengan lengkap
  • Tulis Asal Sekolah mu dan kelas berapa?
  • Tulis nama Akunmu satu saja
  • Berikan Alasanmu, pada pesan diatas

World News

Trending Topic

Post Fida Collection

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP